Rekan – rekan, pada awal pertemuan hari ini kita akan mencoba untuk merefleksi pembahasan pada pertemuan sebelumnya. Pertemuan sebelumnya kita bersama-sam a telah membahas tentang: (1) Pembelajaran konten kearifan lokal dengan komik digital; (2) Be a Buddy not a Bully; (3) Sekolah Alam; dan (4) Pembelajaran modern dengan tema perkantoran.
Sebelum kita membahas kearifan lokasi sebagai konten komik digital maka perlu kita bahas perbedaan antara kearifan lokal dan kebudayaan lokal. Kearifan lokal menyajikan cara pandang suatu kelompok masyarakat terkait suatu hal atau isu berdasarkan nilai-nilai luhur yang mereka hayati. Sedangkan kebudayaan lokal adalah produk dari kebiasaan yang telah berlangsung lama dan diwariskan turun-temurun di suatu kelompok masyarakat. Berdasarkan hal tersebut maka dapat kita kembangkan konten berdasarkan pengertian tersebut.
Dalam pengembangan konten kearifan lokal pada komik digital ini perlu diperhatikan muatan konten, apakah sesuai dengan tujuan pembelajaran atau tidak.
Pembahasan kedua adalah terkait lingkungan belajar yang bebas bullying atau perudungan merupakan kegiatan penyalahgunaan kekuasaan atau ‘kekuatan’ yang bertujuan untuk menyakiti orang lain baik dalam bentuk fisik, psikis atau perkataan. Lingkungan sekolah yang bebas bullying dapat dibentuk dengan cara membentuk sistem yang dapat mencegah proses bullying, adanya perbedaan perlakuan antara senior dan junior berdasarkan tingkatan kelas, adanya peranan pengajar untuk mencegah bullying baik fisik dan non fisik di lingkungan belajar.
Pembahasan selanjutnya adalah sekolah alam. Pada pembahasan ini layak kita bahas karena apakah sekolah alam merupakan bentuk sekolah di alam atau sekolah yang membentuk lingkungan seperti alam?. Jika merujuk pada beberapa referensi, maka sekolah alam menjalankan konsep pendidikan berbasis alam semesta dengan mengenalkan peserta didik kepada lingkungan sekitarnya lewat eksplorasi langsung.
Pada pembahasan pembelajaran modern dengan tema perkantoran ini , dengan menerapkan metode Sentra sebagaimana yang telah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya. Pengalaman-pengalaman dibingkai pada tema-tema tertentu yang berfungsi untuk memperkenalkan pengetahuan dan konsep-konsep dasar secara terstruktur pada peserta didik.