Untuk Menulis dibutuhkan Passion atau Self Efficacy ?

Saat ini setiap orang selalu diharapkan permasalahan dalam menulis. Mulai dari inkonsistensi, tidak adanya waktu luang, atau pun dipenuhi dengan rutinitas yang tidak berujung sehingga waktu menulis pun sepertinya merupakan hal yang istimewa. Bisa saya bilang menulis adalah passion atau mungkin dorongan self efficacy?. Passion saat ini seringkali dikaitkan dengan proses dalam pembelajaran.

Passion dapat disebut sebagai upaya untuk mempelajari sesuatu yang baru dengan memberikan arti yang penting terhadap sesuatu [1]. Passion menunjukkan kecenderungan dan kemauan dan energy yang kuat untuk melakukan sesuatu pada aktivitas yang disukai dan diyakini merupakan sesuatu yang penting. Jika kita membaca kutipan tersebut maka kita yakin bahwa dalam menulis membutuhkan passion. Selanjutnya, passion dapat dijelaskan dalam 2 pendekatan. Pendekatan pertama yaitu akal memberikan rangsangan kepada pikiran yang dapat diterima, Pendekatan kedua menunjukkan bahwa individu dikendalikan oleh passion mereka dan mereka memperoleh manfaat yang adaptif yang meningkat seiring dengan waktu [2].

Pertanyaan selanjutnya apakah passion yang mempengaruhi aktivitas menulis?

Mungkin sebaiknya kita memahami penjelasan berikut ini tentang self-efficacy. Self-efficacy mengacu pada penilaian pribadi dari kapabilitas kerja yang dapat mempengaruhi pilihan aktivitas [3][4].Seseorang yang memiliki self-efficacy rendah untuk memperoleh ketrampilan kognitif kecenderung untuk menghindari, dan sebaliknya seseorang yang memiliki self efficacy tinggi akan menyambut aktivitas dengan semangat. Bandura (1994) menyatakan bahwa self-efficacy merupakan keyakinan terhadap kemampuan untuk menghasilkan tingkat kinerja yang ditentukan dan diyakini dapat mempengaruhi kehidupan mereka [5]. Keyakinan diri menghasilkan efek yang beragam melalui 4 proses, yaitu kognitif, motivasi, afektif dan seleksi.

Sekarang bagaimana kita menyakini menulis ini atas dorongan passion atau self-efficacy?. Untuk mengetahui jawabannya, mulailah untuk mengenali diri sendiri, lakukan kegiatan menulis untuk pertama kali. Saat itulah Anda tau bahwa kegiatan Anda menulis atas dorongan passion atau self-efficacy.

Semoga Bermanfaat

Referensi

[1]      H. Serin, “The Role of Passion in Learning and Teaching,” Int. J. Soc. Sci. Educ. Stud., vol. 4, no. 1, 2017.

[2]      F. G. Gilal, N. A. Channa, N. G. Gilal, R. G. Gilal, and S. M. M. Shah, “Association between a teacher’s work passion and a student’s work passion: A moderated mediation model,” Psychol. Res. Behav. Manag., vol. 12, no. 1, 2019.

[3]      D. H. Schunk, “Self‐efficacy and classroom learning,” Psychol. Sch., vol. 22, no. 2, 1985.

[4]      D. H. Schunk, “Self efficacy for reading and writing: Influence of modelling, goal setting, and self evaluation,” Read. Writ. Q., vol. 19, pp. 159–172, 2003.

[5]      A. Bandura, “Self-Efficacy,” in Encyclopedia of human behavior, vol. 4, I. V. S. Ramachaudran, Ed. New York: Academic Press, 1994, pp. 71–81.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *